Koleksi KembangKu Part-4
Yang ini warna dominannya pink dengan sedikit warna merah 'totol-totol'. Kiriman dari Medan juga.
Posted by RaharjoSugengUtomo at 17:08 1 comments
Label Kembangku Koleksi Kembangku
Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia milii, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui:
PENYIRAMAN
Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi.
Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.
Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman. Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00
Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman.
Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.
Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.
Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.
PENYIANGAN
Di dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.
PEMANGKASAN
Pemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.
Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuat, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).
Bunga tua juga harus dipangkas.
Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.
PEMUPUKAN
Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan beryupa pupuk.
Pemberian pukuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.
Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.
Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.
KENALI PENYAKIT EUPHORBIA
Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai:
WHITE FLIES
Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau. Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun. Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air.
Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.
BACTERIAL SOFT ROT
Biang keroknya, bakteri Erwinia carotavora. Serangan terlihat pada bat
Disalin dari: www.toekangkeboen.com
Posted by RaharjoSugengUtomo at 16:16 1 comments
Label Kembangku TIPS Kembangku
Posted by RaharjoSugengUtomo at 13:18 1 comments
Label Kembangku Koleksi Kembangku
Euphorbia milii termasuk tanaman yang mudah diperbanyak, baik secara generatif (melalui biji) maupun vegetatif (setek atau sambung). Juga mudah disilangkan, yang memungkinkan mendapat variasi atau jenis baru.
Berikut beberapa teknik perbanyakan Euphorbia mili:
PERBANYAKAN DENGAN BIJI
Biji Euphorbia milii disemai dengan media penyemaian berupa sekam bakar dan pasir dengan perbandingan 50:50. Langkah2nya:
PERBANYAKAN DENGAN SETEK
Ini cara paling populer. Bahan setek diambil dari induk yang sehat, yaitu besar, berdiameter 2 cm dan tua (warna hijau kecoklatan atau coklat). Batang terlalu kecil dan muda punya risiko kegagalan yang tinggi. Tahapan setek adalah sbb:
PERBANYAKAN DENGAN SAMBUNG BATANG (GRAFTING)
Cara ini adalah menggabungkan batang bawah dan batas atas dari tanaman berbeda. Karena bagian atas atau pucuk yang disambung, maka disebut juga sebagai sambung pucuk (top grafting).
Kelebihan cara ini, tanaman lebih unggul dari induknya karena tentunya batang atas dan batang bawah adalah batang-batang pilihan. Umumnya tanaman yang dipilih sebagai batang bawah adalah jenis lokal yang adaptif dengan lingkungan. Sedang tanaman yang digunakan sebagai batang atas, adalah Euphorbia milii dari jenis yang punya penampilan menarik, misalnya bunganya bagus dan warnanya indah.
Berikut tahapannya:
Dikutip dari: www.toekangkeboen.com
Posted by RaharjoSugengUtomo at 15:29 0 comments
Label Kembangku TIPS Kembangku
Posted by RaharjoSugengUtomo at 12:34 1 comments
Label Kembangku Koleksi Kembangku
Euphorbia milii suka media kering, dan porous (tidak mengikat air terlalu lama). Drainase yang buruk, akan membuat busuk akar.
Berdasarkan pengalaman sejumlah nurseri, media tanam yang akan menghasilkan Euphorbia mili Anda sehat dan rajin berbunga adalah campuran serbuk kelapa (cocopeat), sekam bakar, sekam biasa, pasir kasar/ pasir malang dan pupuk kandang. Serbuk kelapa yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih baru. Serbuk kelapa lama, biasanya banyak menyimpan air.
Bisa juga gunakan campuran pasir kasar/ malang, sekam biasa dan pupuk kandang.
Penting. Sebelum, digunakan, media sebaiknya disterilkan dulu agar terbebas dari bibit penyakit. Caranya, serbuk kelapa dikukus selama 1-2 jam. Sedang pupuk kandang, sebaiknya yang sudah matang dan steril yang ditandai dengan warna hitam pekat. Hal ini untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.
Jangan gunakan tanah merah atau tanah liat, karena daya ikat airnya cukup tinggi.
Dikutip dari: www.toekangkeboen.com
Posted by RaharjoSugengUtomo at 20:14 0 comments
Label Kembangku TIPS Kembangku
Posted by RaharjoSugengUtomo at 18:34 0 comments
Label Kembangku Koleksi Kembangku
Posted by RaharjoSugengUtomo at 16:13 0 comments
Label Kembangku HobiKu
Posted by RaharjoSugengUtomo at 14:42 1 comments
Label Kembangku Koleksi Kembangku
mY Second post today just for test
Posted by RaharjoSugengUtomo at 13:42 0 comments
Label Kembangku Keranjang
Modified by Blogcrowds