Monday, April 30, 2007

Koleksi KembangKu Part-4

Ini dia bunga-bunga cantik yang sanggup mengusir rasa capek ketika sampai di depan pintu rumah selepas pulang kantor.

Ping totol merah
Yang ini warna dominannya pink dengan sedikit warna merah 'totol-totol'. Kiriman dari Medan juga.


Siam rubby
Yang ini, kalo gak salah, namanya siam rubby.


Hunting di Cibinong
Namanya lupa, kata si penjual sih pake nama-nama Thailand gitu....
Hasil hunting di seputaran Cibinong, akhir 2006.

KembangKu Berbunga Terus

Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia milii, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui:
PENYIRAMAN

Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi.


Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati.
Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman. Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00
Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman.

Kembang kecil dalam satu pot
Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot.
Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman.
Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air.
PENYIANGAN

Di dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.
PEMANGKASAN

Pemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi.
Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuat, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang).
Bunga tua juga harus dipangkas.
Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.
PEMUPUKAN

Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan beryupa pupuk.
Pemberian pukuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana.
Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam.
Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.

KENALI PENYAKIT EUPHORBIA
Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai:
WHITE FLIES
Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau. Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun. Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air.
Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.
BACTERIAL SOFT ROT

Biang keroknya, bakteri Erwinia carotavora. Serangan terlihat pada bat

Disalin dari: www.toekangkeboen.com

Friday, April 27, 2007

Koleksi KembangKu Part-3

Ini ada koleksi euphorbia berbunga kecil...




Thursday, April 26, 2007

Teknik PerbanyakanKu

Euphorbia milii termasuk tanaman yang mudah diperbanyak, baik secara generatif (melalui biji) maupun vegetatif (setek atau sambung). Juga mudah disilangkan, yang memungkinkan mendapat variasi atau jenis baru.
Berikut beberapa teknik perbanyakan Euphorbia mili:

PERBANYAKAN DENGAN BIJI

Biji Euphorbia milii disemai dengan media penyemaian berupa sekam bakar dan pasir dengan perbandingan 50:50. Langkah2nya:

  • Siapkan tray/ wadah semai, dan

    isi media setinggi 3/4nya. Buat lubang kecil dengan jari telunjuk atau kayu pada media, lalu masukkan biji dalam lubang tsb. Dalam satu lubang bisa diisi 3-5 biji.
  • Tutup biji dengan media tipis-tipis. Siram dengan air yang sudah dicampur obat-anti cendawan, kemudian taruh di tempat teduh.
  • Biji akan mulai berkecambah pada umur 3-7 hari
  • Setelah setinggi 4-5 cm, daun dan duri mulai keluar, bibit dapat dipindah ke pot kecil.
  • Jika Anda merawat dengan insentif, maka tanaman baru ini akan mulai berbunga pada umur 6-8 bulan.

PERBANYAKAN DENGAN SETEK

Ini cara paling populer. Bahan setek diambil dari induk yang sehat, yaitu besar, berdiameter 2 cm dan tua (warna hijau kecoklatan atau coklat). Batang terlalu kecil dan muda punya risiko kegagalan yang tinggi. Tahapan setek adalah sbb:

  • Potong batang sepanjang 15 cm dari pucuk batang utama atau cabang yang menganggu. Sisakan 3-4 helai daun.
  • Gunakan alat pemotong berupa pisau yang tajam dan steril
  • Setelah dipotong, getah yang keluar dicuci dengan air bersih. Bekas luka dilap dengan kain atau tisu agar terhindar dari serangan penyakit.
  • Kering-anginkan bahan setek tsb. di tempat teduh selama 1-2 jam agar luka bekas potongan kering. Tapi tidak boleh terkena sinar matahari atau air hujan.
  • Pada bagian batang yang terpotong dicelupkan atau diolesi zat perangsang air, lalu keringkan lagi selama 1-2 jam.
  • Selanjutnya batang tsb ditanam pada media sedalam 30-4 cm. Media yang digunakan adalah campuran serbuk kelapa, sekam bakar dan pasir kasar/ malang dengan ratio 40:40:20.
  • Setelah itu, siram dengan air secukupnya dan merata. Lalu taruh pot di tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari rendah, sekitar 60-70%.
  • Setelah 5-6 hari, tunas daun dan akar mulai tumbuh.
  • Setelah Anda anggap kuat, pindah tanaman ke lokasi lebih panas.

PERBANYAKAN DENGAN SAMBUNG BATANG (GRAFTING)

Cara ini adalah menggabungkan batang bawah dan batas atas dari tanaman berbeda. Karena bagian atas atau pucuk yang disambung, maka disebut juga sebagai sambung pucuk (top grafting).
Kelebihan cara ini, tanaman lebih unggul dari induknya karena tentunya batang atas dan batang bawah adalah batang-batang pilihan. Umumnya tanaman yang dipilih sebagai batang bawah adalah jenis lokal yang adaptif dengan lingkungan. Sedang tanaman yang digunakan sebagai batang atas, adalah Euphorbia milii dari jenis yang punya penampilan menarik, misalnya bunganya bagus dan warnanya indah.
Berikut tahapannya:

  • Batang bawah dipilih berdiameter lebih besar dibanding batas atas
  • Buat sayatan berbentuk V sedalam 2 cm pada batang bawa dengan menggunakan pisau steril dan tajam.
  • Lakukan hakl yang sama untuk batang atas, yaitu buat sayatan berbentuk V tapi terbaik. Panjang sekitar 3-6 cm
  • Masukkan batang atas ke celah batang bawah. Upayakan penggabungan itu pas, rapat dan melekat.
  • Ikat dengan selotip, plastik gula pasir atau tali rafia agar tidak terkena air.
  • Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat munculnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batang atas. Helai daun tersebut dipotong separuhnya
  • Selanjutnya bungkus batang atas atas dengan kantong plastik, dan letakkan di tempat teduh.
  • Setelah 7-12 hari, batang bawah dan batang atas akan merekat. Keberhasilan ditandai, jika bekas sambungan membekak.
  • Plastik pembungkus boleh dibuka pelan-pelan, jangan langsung dibuka, agar tanaman dapat beradaptasi dengan lingkungan.
  • Supaya memperoleh hasil optimal, letakkan di tempat teduh dengan sirjkulasi udaha yang baik.

Dikutip dari: www.toekangkeboen.com


Tuesday, April 24, 2007

Koleksi KembangKu Part-2





Kalau yang ini euphorbia dari hunting di Jakarta dsk.

Monday, April 23, 2007

Media Tanamku

Euphorbia milii suka media kering, dan porous (tidak mengikat air terlalu lama). Drainase yang buruk, akan membuat busuk akar.
Berdasarkan pengalaman sejumlah nurseri, media tanam yang akan menghasilkan Euphorbia mili Anda sehat dan rajin berbunga adalah campuran serbuk kelapa (cocopeat), sekam bakar, sekam biasa, pasir kasar/ pasir malang dan pupuk kandang. Serbuk kelapa yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih baru. Serbuk kelapa lama, biasanya banyak menyimpan air.
Bisa juga gunakan campuran pasir kasar/ malang, sekam biasa dan pupuk kandang.
Penting. Sebelum, digunakan, media sebaiknya disterilkan dulu agar terbebas dari bibit penyakit. Caranya, serbuk kelapa dikukus selama 1-2 jam. Sedang pupuk kandang, sebaiknya yang sudah matang dan steril yang ditandai dengan warna hitam pekat. Hal ini untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.
Jangan gunakan tanah merah atau tanah liat, karena daya ikat airnya cukup tinggi.


Dikutip dari: www.toekangkeboen.com

Koleksi KembangKu Part-1

Inilah sebagian koleksi kembangku yang kuperoleh dari Medan pada pertengahan 2006 lalu. Namanya apa ya...? Jangan bertanya.... aku pun gak pernah tahu nama-nama euphorbia.





Asal MulaKu


Inilah kembang pertamaku....
Hobiku mengoleksi sekaligus berkreasi dengan bunga euphorbia bermula tanpa sengaja. Tahun 2004, mertuaku mengunjungi keluarga di Medan untuk suatu acara perkawinan. Salah satu keponakannya adalah penggemar tanaman hias. Maklum bekas anggota Saka Wanabhakti saat SMA (kelompok kegiatan di kepanduan). Jadilah mertuaku membawa oleh-oleh dari Medan: tanaman hias dalam satu kardus. Salah satu isi kardus itu kemudian ternyata euphorbia milii. Dari Medan, transit sehari di Cengkareng dan Depok, lalu akhirnya dipelihara di Kalimantan.
Lebaran 2005, kami sekeluarga mudik ke Barabai (kira-kira 160 km dari Banjarmasin). Woww… saya dapati ternyata ini bunga indah sekali….. Kembangku: euphorbia milii. Jadilah kami menerbangkan kembali sebagian koleksi mertua tadi
ke Jakarta. Semenjak itu, hunting and hunting …..

Tampang Kembangku


Test posting for my pictures

mySecond

mY Second post today just for test

mY First

Hari ini aku buat blog yang akan menampung tulisan pengalamanku bersama si cantik: bunga euphorbia milii. Di rumahku memang ada sekitar 30-an jenis warna dari bunga ini.

Newer Posts Home